Kamis, 19 November 2009

Cara merawat ikan cupang..



Ikan cupang adalah ikan yang banyak digemari oleh masyarakat di indonesia, ikan cupang digemari oleh karena warna yang indah dan menarik dan harganya yang tidak terlalu mahal, dalam situs ini anda akan diajak untuk mengetahui cara-cara yang dibutuhkan agar menjadi "pecupang handal",


1.cara perawatan ikan cupang



Jika ekor kuncup:

* Ekor ikan kuncup disebabkan oleh air dalam akuarium lama tidak dikuras bahkan sama sekali belum pernah dikuras dalam jangka waktu yang lama,oleh karena itu sering-seringlah menguras air yang ada di akuarium minimal 2-3 hari sekali

* Kemungkinan kedua adalah air yang dimasukan ke dalam akuarium langsung dari air PAM (belum diendapkan atau masih terlalu baru buat cupang anda),akan lebih baik bila air yang akan diisikan ke dalam akuarium tersebut diendapkan atau didiamkan kira-kira 2 hari lamanya, cara lain yang bisa dilakukan adalah membeli : Bliz Id yang bisa anda beli di toko-toko ikan hias dan berikan sewaktu anda mengisi akuarium tersebut.

* Kalau sirip atas melengkung, itu disebabkan karena ikan terlalu sering bermain di permukaan air ,agar ikan kita tidak sering bermain di permukaan air , biasakanlah menyekat antara satu akuarium dengan akuarium yang lain tetapi sekatan itu hanya ditaruh setengah saja (dari bagian atas ke bagian tengan) jadi yang terlihat hanya bagian tengah hingga ke bawah.







Cara Perawatan Ikan Cupang :

Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.

A. Pakan
Cupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium (dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air)
Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan. Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil.
Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak bengkok atau tua.
Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran 15 liter, ini untuk "membangunkan" cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan siap disajikan
Jika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa diberikan , namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung. Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap disajikan


B. Ganti Air
Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang plastik.
Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam. setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.
Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot , velvet, busung dan berak putih


....Serangan white spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan. Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius multifillis. Obati dengan cara mesukan ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis 4 tetes setiap 4 liter air.
Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium, atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3 sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak perlu lama. Begitu dicelup langsung diambil
Ciri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch itch, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4 wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.
Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root stop . Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu masukan ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon, Tetracycline, dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan kedalam 20 liter air.
Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam, biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bekteri Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama 1-2 jam ke dalam larutan Flagil 500.
Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing, Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air. Setelah perlakukan selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.
Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar. Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini disebabkan ikan kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras (terlalu kotor).
Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan dapat membuat Ikan "jagoan" kalah sebelum bertanding.
C. Melatih Mental
Cupang unggulan diletakkan di tempat terpisah sesuai kategori. Maskot usahakan tidak dicampurdengan warna dasar atau warna kombinasi. Ukuran ikan diupayakan seragam. Hal itu membiasakan cupang bertemu sesama jenis. Tek jarang mental ikan cupang turun begitu melihat ikan cupang lain yang ukurannya lebih besar dan berbeda warna
Cupang hias siap kontes perlu dirawat di rak sendiri. Pakan menjelang kontes bervariasi , lain hobiis lain caranya. Yang umum dipakaiseperti perawatan biasa., namun ada yang memberi 1-2 kroto per ekor cupang, Jumlah cuk pun dibatasi, 5-7 ekor setiap sekali pemberian pakan. Blood worm tidak diberikan untuk mencegah cupang kegemukansehingga tampak kurang sehat dan tidak lincah. Saking sayangnya, ada hobiis yang merawat ikan cupangnya di air mineral.
Satu jam setelah pemberian pakan , sekat diambil satu per satu untuk melatih mental, jika dianggap ruangan kurang sinar matahari, cupang bisa dijemur selama 1,5 jam. Matahari pagi dan sore hari lebih baik karena tidak terlalu panas. Sinar matahari yang terlalu panas dapat membuat ikan cupang loyo
Akuarium yang tidak dibatasi , sekatnya diubah-ubah posisinya, Misalnya: Akuarium a pindah ke akuarium b , lalu ke akuarium c. Untuk sekedar Coba-coba, tidak ada salahnya maskot didekatkan dengan warna dasar, atau yang lainnya. Cupang hias pun dilatih berdekatan dengan yang berukuran lebih besar.

Cara Membudidayakan Ikan Cupang..!!! Berikut Ini...



Pendahuluan

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.

Pembesaran anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Ini dia si cupang raksasa...!!!



Tahun ini dua kali saya hadir dalam kontes berskala internasional, Aquarama 2009 di Singapura dan Thai Open 2009 di Bangkok, Thailand. Tidak diduga peserta yang terbanyak dalam satu kelas adalah giant. Kelas giant di Aquarama 2009 walaupun hanya satu kelas telah diikuti lebih dari seratus peserta, atau seperempat dari total peserta kontes tahun ini. Sementara di Thailand Open 2009 ada 6 kelas khusus giant yang meliputi giant plakat halfmoon, giant plakat tradisional, giant HM, dan giant serit. Tidak tanggung-tanggung Thai Open 2009 menyediakan satu piala Grand Champion untuk cupang giant terbaik dari kesemua kelas giant.

Giant atau raksasa adalah cupang yang berukuran lebih dari normal, hingga mencapai 12 cm. Cupang raksasa ini terlihat sangat besar dengan bentuk tubuh yang tebal. Karena besarnya, terlihat cupang ini tidak seaktif cupang normal, namun tetap memiliki keagresivitasan sebagaimana layaknya cupang. Insang terbuka dengan gerakan siap menyerang selalu diperlihatkan ketika bertemu musuhnya. Sirip akan dinaikin seakan memperlihatkan kemarahannya. Keindahan cupang hias masih terlihat namun untuk cupang raksasa jenis halfmoon dan serit belum didapat bentuk sirip yang sekokoh cupang halfmoon dan serit yang normal.

Sejarah cupang raksasa

Adalah Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr. Natee, peternak Thai pemilik Diamond Fish Farm yang pertama kali mengembangbiakan cupang raksasa pada tahun 1999. Mereka mendapatkan seekor cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm) dikolam mereka dan memiliki ide untuk mengembangkan cupang tersebut. Mereka mencari indukan betina yang besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat raksasa yang mereka miliki. Dengan tidak pantang menyerah mereka mengawin silangkan cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki. Pada tahun 2001 Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan menamakannya Giant Betta. Setahun kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat. Ketika itu harga seekor giant betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual.

Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan namun sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam waktu 5 bulan saja. Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin bervariasi sehingga didapat giant halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5 cm) pada giant berumur lebih dari 1 tahun.

Kontes cupang raksasa di Indonesia

Kontes cupang raksasa pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 2007 bulan Agustus di Lapangan Banteng pada The Jakarta International Betta Competition yang diorganisasi oleh Klub InBS (Indo Betta Splendens). Diikuti lebih dari 10 peserta yang umumnya dari luar negeri. Dalam kontes yang sama tercipta rekor MURI untuk jumlah peserta kontes cupang terbanyak di dunia. Sekarang kontes cupang giant sudah semakin sering diadakan dan kelasnya pun semakin bertambah seiring dengan bertambahnya populasi dan penggemar cupang raksasa di Indonesia.




Copper Giant Plakat Male

Berikut beberapa gambar ikan cupang





,